Pengolahan Kopi Robusta Kering

Pengolahan kopi robusta kering tuh bukan cuma soal jemur menjemur aja loh. Ada tahapan penting yang perlu di lakuin dari sejak panen sampai akhirnya jadi green bean. Ini salah satu cara tertua dan paling alami dalam dunia perkopian.

Biasanya petani bakal mulai dengan memilih buah kopi yang udah matang sempurna. Soalnya, kualitas rasa itu sangat tergantung dari biji yang di petik. Kalau asal petik, ya hasil akhirnya bisa zonk.

Setelah di panen, buah kopi nggak langsung di kupas ya, tapi di keringin dulu bareng kulitnya. Nah, di sinilah proses kering atau natural process itu di mulai.

1. Penjemuran Kopi Robusta: Kunci Utama dalam Proses Kering

Langkah selanjutnya yaitu penjemuran, dan ini penting banget loh. Buah kopi di tebar di atas para para atau alas anyaman bambu di bawah sinar matahari langsung. Tapi nggak sembarang jemur juga ya.

Selama proses ini, kopi harus sering di bolak balik biar keringnya merata. Kalau cuma diem doang, bisa-bisa malah jamuran atau busuk. Biasanya proses ini makan waktu 2 sampai 4 minggu tergantung cuaca.

Yang menarik, selama di jemur itu, gula alami dari kulit buah bakal meresap ke biji. Nah, itu yang bikin rasa kopi robusta bisa lebih manis dan bold walau terkenal pahit.

2. Pengupasan Kulit Kering: Tahapan Setelah Penjemuran

Setelah biji kopi benar benar kering, masuklah ke tahap pengupasan kulit. Kulit buah yang udah keriput dan keras itu dikupas pake mesin huller. Proses ini juga biasa disebut hulling.

Mesinnya akan memisahkan biji kopi dari kulit keringnya secara efisien. Tapi tetep aja, ada proses sortir lanjutan buat pisahin biji yang bagus sama yang rusak atau pecah.

Nah, biji kopi yang udah di kupas ini di sebut green bean. Ini loh yang nantinya bakal di jual ke roaster atau di ekspor ke luar negeri.

3. Sortasi Green Bean: Menyaring Kualitas Terbaik

Setelah di kupas, biji kopi robusta masih harus di sortir. Tujuannya biar cuma biji yang berkualitas yang lolos ke tahap selanjutnya. Proses sortasi bisa manual atau pakai mesin sortir.

Biasanya biji di sortir berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk. Yang belang, pecah, atau busuk langsung di eliminasi. Soalnya ini bisa ganggu rasa akhir waktu di seduh nanti.

Sortasi yang rapi bikin rasa kopi lebih konsisten loh. Nggak cuma enak buat di minum, tapi juga bikin petani punya reputasi bagus.

4. Penyimpanan Kopi Robusta Kering: Biar Tetap Awet dan Segar

Tahap terakhir adalah penyimpanan. Green bean harus di simpan di tempat yang kering, sejuk, dan tidak lembap. Kalau kelembapannya tinggi, bisa bisa berjamur dan rusak.

Biasanya kopi di simpan dalam karung goni yang bisa “bernapas”, biar sirkulasi udaranya tetap bagus. Karungnya juga di taruh di rak, nggak langsung nyentuh lantai loh.

Penyimpanan yang bener bikin cita rasa kopi tetap terjaga. Jadi waktu di seduh, rasanya tetap maksimal dan nggak berubah.

Kesimpulan

Pengolahan kopi robusta kering memang terkesan sederhana, tapi hasilnya luar biasa. Dari mulai panen, jemur, kupas sampai sortir, semuanya punya peran penting.

Proses ini nggak butuh banyak mesin, tapi butuh ketelatenan. Makanya, banyak petani kopi di Indonesia masih andalin cara ini karena cocok dengan iklim tropis kita.

Nah, sekarang udah tahu kan gimana proses pengolahan kopi robusta kering? Yuk hargai setiap cangkir kopi yang kita nikmati!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *